MENGENAL MENU PADA FIREWALL


A. Pendahuluan
1. Pengertian :
    Tembok api, tembok pelindung atau dinding api (bahasa Inggris: firewall) adalah suatu sistem yang dirancang untuk mencegah akses yang tidak diinginkan dari atau ke dalam suatu jaringan internal.
2. Latar belakang :
    Perlu melakukan perlindungan perangkat Mikrotik supaya aman dari ancaman lyang dapat mengganggu jaringan internal.
3. Maksud dan tujuan :
    Mengetahui apa itu Firewall dan fitur - fiturnya.
4. Hasl yang diharapkan :
    Dapat memahami Konsep dan pengimplementasian Firewall pada Mikrotik.

B. Alat dan bahan :
1. Komputer / Laptop
2. Akses internet

C. Jangka waktu pelaksanaan :
Jangka waktu pelaksanaan adalah 5 jam.

D. Tahapan pelaksanaan :
1. Mencari referensi artikel mengenai Firewall di internet / buku.
2. Menyimak referensi artikel mengenai Firewall.
3. Menyimpulkan artikel yang telah disimak.



Tembok api, tembok pelindung atau dinding api (bahasa Inggris: firewall) adalah suatu sistem yang dirancang untuk mencegah akses yang tidak diinginkan dari atau ke dalam suatu jaringan internal.

Tembok api bekerja dengan cara melacak dan mengendalikan jalannya data serta memutuskan aksi untuk melewatkan (pass), menjatuhkan (drop), menolak (reject), mengenkripsi atau melakukan pencatatan aktivitas (log) data. Firewall menjamin agar data sesuai dengan aturan (rule) yang terdapat di dalam kebijakan keamanannya (security policy) yaitu seperangkat aturan yang telah didefinisikan di dalam keamanan jaringan internal.

Umumnya, sebuah tembok api diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dengan jaringan Internet.

Tembok api digunakan untuk membatasi atau mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah lazim yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua macam jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan berbadan hukum di dalamnya, maka perlindungan terhadap perangkat digital perusahaan tersebut dari serangan para peretas, pemata-mata, ataupun pencuri data lainnya, menjadi kenyataan.

Firewall memiliki beberapa fitur, seperti rules, NAT, Mangle, Address List, Layer 7 Protocol, Service port, Connection. Berikut akan dijelaskan beberapa fitur yang terdapat pada firewall.

a. Rules
Adalah cara untuk memfilter paket, dilakukan untuk meningkatkan keamanan
jaringan, dan mengatur flow data dari, ke client, ataupun router. Pembacaan rule filter dilakukan dari atas ke bawah secara berurutan. Jika melewati rule yang kriterianya sesuai akan dilakukan action yang ditentukan, jika tidak sesuai, akan dianalisa ke baris selanjutnya.

b. NAT

Network Address Translation adalah standar Internet yang memungkinkan host pada jaringan area lokal untuk menggunakan satu set alamat IP untuk komunikasi internal dan satu set alamat IP untuk komunikasi eksternal. Sebuah LAN yang menggunakan NAT disebut sebagai natted jaringan. Untuk NAT berfungsi, harus ada gateway NAT di setiap natted jaringan. Gateway NAT (NAT router) melakukan penulisan ulang alamat IP dalam perjalanan perjalanan paket dari / ke LAN.

NAT digunakan untuk melakukan pengubahan baik src-address ataupun dst-address. Setelah paket data pertama dari sebuah koneksi terkena NAT, maka paket berikutnya pada koneksi tersebut juga akan terkena NAT.
NAT akan diproses terurut mulai baris paling atas hingga ke bawah.

Ada dua jenis NAT:

• srcnat (sumber natted). Jenis NAT dilakukan pada paket yang berasal dari natted jaringan. Sebuah router NAT akan mengganti sumber alamat pribadi IP dari sebuah paket dengan alamat IP baru publik karena perjalanan melalui router. Sebuah operasi diterapkan ke paket balasan dalam arah lainnya. src-nat biasanya mempunyai action masquerade yang bertujuan untuk menyembunyikan IP Address lokal ke IP Address publik yang sudah terpasang pada router.

• dstnat (tujuan natted). Jenis NAT dilakukan pada paket yang ditujukan ke jaringan natted. Hal ini umumnya digunakan untuk membuat host di jaringan pribadi untuk dapat diakses dari Internet. Sebuah router NAT melakukan dstnat menggantikan alamat IP tujuan dari sebuah paket IP karena perjalanan melalui router terhadap jaringan pribadi. dst-nat biasanya pada opsi action menggunakan redirect untuk melakukan penggantian IP Address tujuan, atau mengarahkan koneksi ke localhost.



c. Mangle
Mangle adalah cara untuk menandai paket-paket data tertentu, dan kita akan menggunakan tanda tersebut pada fitur lainnya, misalnya pada filter, routing, NAT, ataupun queue.
Pada mangle kita juga bisa melakukan pengubahan beberapa parameter pada IP Header, misalnya TOS (DSCP) dan TTL fields.
Tanda mangle ini hanya bisa digunakan pada router yang sama, dan tidak terbaca pada router lainnya. Pembacaan rule mangle akan dilakukan dari atas ke bawah secara berurutan.

d. Address List
Kita dapat melakukan pengelompokan IP Address dengan Address List Address List (seperti halnya mangle) bisa dijadikan parameter dalam pembuatan filter, queue, mangle, NAT, dll.
Dengan Filter dan Mangle, kita bisa secara otomatis memasukkan IP Address
tertentu ke dalam address list dan juga menentukan jangka waktu expire nya.

e. Layer 7 Protocol

Protokol Layer7 adalah metode untuk mencari pola dalam ICMP / TCP / UDP stream, atau istilah lainnya regex pattern.

Cara kerja L7 adalah mencocokan (mathcer) 10 paket koneksi pertama atau 2KB koneksi pertama dan mencari pola/pattern data yang sesuai dengan yang tersedia. Jika pola ini tidak ditemukan dalam data yang tersedia, matcher tidak memeriksa lebih lanjut. Dan akan dianggap unknown connections. Anda harus mempertimbangkan bahwa banyak koneksi secara signifikan akan meningkatkan penggunaan memori pada RB maupun PC Router anda. Untuk menghindari itu tambahkan regular firewall matchers (pattern) untuk mengurangi jumlah data yang dikirimkan ke layer-7 filter.

Layer7 matcher harus melihat kedua arah lalu lintas (masuk dan keluar). Untuk memenuhi persyaratan ini rule l7  harus diatur dalam chain Forward. Jika rule pada chain input/prerouting maka aturan yang sama harus diatur juga dalam chain output/postrouting , jika tidak maka data mungkin dianggap tidak lengkap sehingga pola/pattern dianggap tidak benar /cocok.

E. Hasil yang didapatkan :
    Dapat memahami beberapa fitur pada firewall.
F. Temuan permasalahan :
    Belum ditemukan permasalahan.
G. Kesimpulan :
    Dengan Firewall, yang memiliki beberapa fitur dapat digunakan untuk mengantisipasi serangan yang membahayakan untuk perangkat.
H. Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Tembok_api
https://mikrotikindo.blogspot.co.id/2013/12/cara-memblokir-website-facebook-layer7-mikrotik.html

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »